Cara Instalasi Plumbing Pada Proyek Bangunan

Cara Instalasi Plumbing Pada Proyek Bangunan

Pemipaan atau plumbing merupakan seni dan teknologi pipa dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dari segi kualitas dan kesinambungan memenuhi syarat dan pembuangan air yang digunakan atau kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.

Plumbing memiliki fungsi dan tujuan sebagai berikut :

"Menciptakan sebuah bangunan yang memenuhi kesehatan dan sanitasi yang baik dengan sistem pipa yang dapat mengalirkan air bersih ke tempat yang dimaksud dan membuang air kotor ke saluran pembuangan tanpa mencemari bagian penting lainnya dengan tidak melupakan kenyamanan dan keindahan".

Baca juga : Cara Menghitung Kebutuhan AC Untuk Ruangan dengan Mudah

Ada 3 jenis sistem saluran yang dikenal dalam sistem plumbing :

1. sistem saluran air bersih

  • Penampungan air
  • Pemadam kebakaran

2. sistem saluran air kotor

  • pembuang air hujan
  • saluran Septictank

3. sistem AC saluran atau gas

Bahan yang digunakan adalah dari besi/baja dengan lapisan galvanis, plastik, pvc, porselen dan beton betulang.


Bahan harus memenuhi syarat tidak menyerap air, mudah untuk membersihkan, tanpa karat atau memakai keluar dengan mudah. Untuk instalasi air bersih atau kotor air di gedung kecuali instalasi air panas digunakan pipa PVC, pipa dapat dibagi (ketika ada tidak ada spesifikasi khusus):

A. Berdasarkan typenya (ketebalan):

1. Tipe AW

Untuk pipa dengan kualitas yang terbaik (bahan yang tebal).
Biasanya digunakan untuk saluran air bersih/minum dan diperlukan untuk menahan tekanan yang tinggi.

2. Tipe D

Untuk menengah kualitas pipa dengan tebal medium.
Biasanya digunakan untuk saluran pembuangan, sebagai saluran air hujan, saluran pembuangan/mandi, saluran septictank, dll.

3. Tipe C

Untuk pipa dengan kualitas terendah (bahan tipis).
Digunakan untu sparing saluran listrik yang ditanam di dinding.

B. Mengukur diameter penampang pipa.

  • Untuk membersihkan saluran air yang digunakan ukuran 1/2 ", 3/4", 1", 1.5".
  • Untuk pembuangan saluran digunakan ukuran 1.5 1 ","2", 3", 4 ", 5".
Merek di pasar sebagai contoh: Wavin, Rucika, Maspion, Pralon, Impralon, Dexlon.

C. Metode pelaksanaan

A. instalasi air bersih :

  1. Untuk mengetahui terlebih dahulu adalah menggunakan denah pipa serta diagram Isometri agar perletakkan pipa dapat diketahui dengan mudah.
  2. Instalasi pipa dilakukan sebelum pekerjaan plesteran dan sebelum acian, berfungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi di bangunan).
  3. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom, sparing pipa beton atau harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran dilaksanakan.
  4. Posisi pipa yang sudah benar segera ditutup dengan steker/dop yang tidak dengan mudah dapat dipisahkan (menghindari kotoran masuk/mortar sehingga terjadi penyumbatan).
  5. Hindari tikungan pipa(pipa dengan knik) dengan pembakaran.
  6. Posisi pipa di kamar mandi harus disesuaikan sanitary.
  7. Rencana instalasi air bersih ditempatkan pada perempatan nat keramik.
  8. Setelah pemasangan selesai diinstal perlu diadakan Ujian tekan pipa :
  • Untuk jenis pipa Gip atau stainless maksimum 10 Bar
  • Untuk jenis pipa PVC maksimal 6 Bar
B. instalasi air kotor

  1. Hal yang perlu diketahui: diagram isometrik instalasi dan gambar rencana pipa air kotor serta jalur pembuangan.
  2. Menghindari/jangan terlalu banyak cabang.
  3. Koneksi harus benar-benar bertemu.
  4. Untuk air yang digunakan (mandi/cuci) harus dibuatkan bak kontrol pada tempat-tempat tertentu.
  5. Untuk lubang saluran harus dibuatkan saringan.
  6. Pipa harus dibuat melebihi peil lantai beton tebal & beton. (diatas plat= 20 cm, sedangan dibagian bawah plat = 15 cm), Bagian atas agar ditekuk atau digepengkan/ditutup dengan cara dipanaskan.
  7. Posisi pipa sparing harus sesuai dengan jenis sanitary (jika ditentukan).
  8. Jika tidak ditentukan, maka dibuatkan blok dulu agar nanti bisa dicor lagi setelah tempat sanitary fixed.
  9. Clean out harus dipasang berbarengan dengan pipa untuk closet. Fungsi clean out agar memudahkan pembersihan apabila terjadi penyumbatan pada pipa.
  10. Fan dipasang ketika instalasi kotor saluran saluran pembuangan bercabang banyak melalui poros. Fungsinya adalah untuk mengurangi tekanan udara dalam pipa pada saat closet diguyur air.
  11. Floordrain ditempatkan jauh dari pintu dan dekat dengan bak penampungan atau dibawah shower.
C. Saluran air hujan.

  1. Pipa ditempatkan tepat di bawah lubang yang telah diberikan torong talang.
  2. Pipa untuk saluran air hujan dapat ditanam dalam dinding apabila kurang dari 2".
  3. Dibuatkan bak kontrol pada pertemuan pipa agar mudah pembersihan.
D. Saluran pipa dari toilet menuju Septictank

  1. Agar air dan kotoran dapat lancar, maka kemiringan pipa minimal 2% terhadap panjang pipa. 
  2. Gunakan tipe pipa AW atau yang baik terhadap tekanan, karena letaknya didalam tanah rentan dengan tekanan.
  3. Diusahakan tida ada percabangan agar tidak terjadi penyumbatan.
Demikian sekilas mengenai sistem plumbing yang digunakan dalam proyek bangunan.

Terimakasih telah membaca dan Share Cara Instalasi Plumbing Pada Proyek Bangunan

Silahkan Share :

Artikel Bermanfaat Lainnya :